Organisasi Pelajar Minta Kemendiknas Tinjau Ulang Kurikulum

Jakarta, (Analisa). Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah minta Kementerian Pendidikan Nasional meninjau ulang kurikulum pendidikan, terutama terkait pembentukan karakter.
"Keberadaan kurikulum ini harus ditinjau lagi sehingga pendidikan berbasis karakter bangsa tidak sekedar simbol program," kata Wakil Sekretaris Jenderal PP IPNU M Abdul Idris di Jakarta, Minggu.

Menurut Idris, saat ini banyak buku pelajaran tentang karakter kebangsaan di sekolah-sekolah yang tumpang tindih. "Mata pelajaran diulang-ulang, yang sudah diajarkan di sltp/mts masih diulang di sma/aliyah," katanya.

Selain itu, katanya, pelajaran kewarganegaraan yang seharusnya berorientasi mengajarkan bagaimana menjadi warga negara yang baik atau negarawan justru mengarahkan pelajar sebagai politisi.

"Kurikulum pendidikan tidak berpihak pada pembentukan moral dan mentalitas anak didik," katanya. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu faktor penyebab gampangnya remaja dan pemuda, terutama di kota besar, terlibat tawuran, kekerasan, dan tindakan menyimpang lainnya.

Sementara itu, Ketua Umum PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah Danik Eka R mengatakan, institusi pendidikan seharusnya menjadi ruang yang nyaman. "Tidak memenjarakan kreativitas dan tidak memposisikan pelajar sebagai objek dari monarki sistem pendidikan yang mendikte bahkan membunuh perkembangan dan kecerdasan anak," katanya.

Dikatakan, kurikulum pendidikan seharusnya merupakan sebagai sistem integral dari nilai kemanusiaan secara utuh, fleksibel, dan dialogis. Oleh karena itu, kata Danik Eka, penyusunan kurikulum seharusnya dijauhkan dari egosentris stakeholder, terutama pemerintah.

Selain itu, lanjut Danik, juga harus dihindari penyusunan kurikulum berbasis isu, karena hanya akan semakin menambah target capaian belajar tanpa ada internalisasi input pengetahuan yang matang. "Saatnya setiap penyusunan kebijakan di dunia pendidikan menggunakan perspektif kebutuhan pelajar sebagai pihak yang akan dikenai dari kebijakan tersebut," katanya.

Mahasiswi Pascasarjana UI ini lantas menyorot agresivitas pelajar yang semakin meningkat seperti dilansir dari data Polda Metro Jaya yang menyebutkan kasus tawuran pelajar 2010-2012 meningkat hingga di atas 100 persen, "Salah satu penyebabnya karena proses kemanusiaan dalam pendidikan belum tuntas dengan beban sosial yang semakin akut," katanya. (Ant)
Sumber : http://www.analisadaily.com/news/read/2012/11/05/85583/organisasi_pelajar_minta_kemendiknas_tinjau_ulang_kurikulum/#.UJvjF2cqIjp

Posting Komentar

0 Komentar