Aku dan IRM

Pukul 03.35 WIB bus menepi di terminal tawangalun dan aku melompat, Hups! akhirnya sampai juga di kota tercinta, 11 jam perjalanan cukup melelahkan. Muktamar IRM selesai menyambut perubahan baru jadi IPM. Tapi menurutku bukan Muktamar yang kemarin  ku hadiri, lebih tepatnya seperti Musyawarah Ranting (Musyran) yang ngabisin dana banyak. hmm... kasian juga ada anak jantungan dibuatnya. Bagaimanapun tetep Alhamdulillah, syukuuuuuuuuuuur yang puanjang ikatan kita masih tetep hidup dan kudu eksis.
-------------------------------------------
Dulu waktu aku masih duduk di kelas 6 SD, aku dikenalkan oleh irmawan Sofyan Rofi dan Irmawati Lailis Saidah (mereka waktu itu pelajar SMA) dengan sebuah rumah Mujahid Qalam IRM (Ikatan Remaja Muhammadiyah), waktu itu aku ngikut aja dan merasa aneh melihat ada pengajian ada nyanyi2-x (kaya' di gereja aja, pikirku.... hehe) seneng lihat anaknya pintar berpidato, pinter nyanyi, pinter ngaji, dan banyak temen plus dapat makan gratis he..he..he.. Ya itulah rumah awalku di IRM, Ranting Sumberan Cabang Ambulu Daerah Jember Wilayah Jawa Timur. Baru beberapa pertemuan aku di daulat buat ngisi Kultum, apa yang terjadi... aq berencana tak akan datang karena ga' bisa, apa yg akan q bicarakan, apa q berani? padahal q gadis yg super minder. tapi, aku ingin bisa seperti mas sofyan dan mba' lailis. aku harus berangkat, dan mulailah kultum pertamaku, ku ucapkan salam, jantungq berdetak keras, keringat dinginku bercucuran, kepalaq pusing dengan banyak pasang mata yang menatapq, perutq mual rasanya ingin muntah, dan tiba-tiba tenggorokanq kering dan hilanglah sudah kata-kata yg sudah kehapalkan di rumah, aq diam dan semua diam, hening... tidak ada yang berkomentar, q tatap mba' lailis, dia tersenyum padaq, aq balas senyumnya walau agak kaku namun meyakinkanq AQ PASTI BISA! satu dua kata mulai keluar walaupun tidak seperti yg kurencanakan, Alhamdulillah bisa kuakhiri juga kultumq yg mungkin terdiri tidak lebih dari 5 kalimat. hingga selanjutnya aq mulai kecanduan di depan forum, muali jadi MC, Saritilawah, Kultum, sampe pemandu Mars IRM, hanya Qori' aja g' berani cz Q g' bs ngaji sich,,, hehehe.

waktu liburan sekolah mau masuk SMP aq diikutkan Perkaderan Taruna Melati I oleh mas sofyan (dia itu ketua rantingnya) aq seneng sekali walo aq jd manusia paling membingungkan banyak orang, bayangkan masalah baju! soalnya Q g' pernah pake jilbab sich,, wah aq semakin merasa minder disana, semua pinter ngomong, percaya diri, pinter ngaji, usianya rata-rata 3-4 tahun diatasq. Gila, aku semakin g' bisa berkembang! ditambah semua memanggilq ade' kecil (g' humanis!) hanya saja ada kebanggaan sendiri saat aq berani mengutarakan pendapatq walau sedikit.

Aku sekolah di SMP Muhammadiyah 15 Ambulu, kalo sekarang lagi booming laskar pelangi, mungkin kalo q pandai menulis pasti ga' kalah seru! di sekolahq ini hampir semua siswanya tidak membayar apapun termasuk seragam, gedungnya pun dapat julukan kandang kambing karena beratap seng dan jendelanya pun terbuka tanpa pembatas, satu sekolah juga ga' lebih dari 50 anak. Kenapa aku sekolah disini? padahal NEMq jg pasti masuk disekolah terbaik di kotaku, sst... aku kadung cinta ma Muhammadiyah gara-gara tiap minggu ikutan pengajian IRM. Disini aq jadi Ketua Bidang Perkaderan PR IRM SMP M 15 Ambulu. Selanjutnya aq berkenalan dg ortom yg laen, yakni Tapak Suci dan Kepanduan Hizbul Wathan.
Eh, da pengalaman seru... Q pernah dikejar-kejar ma Instruktur Darul Arqom (mba' Lailis) gara-gara Q setelah ikut materi ga' pake jilbab malah pake kostum bola plus ikutan maen bola ma temen2 cowok. ya udah aq disuruh ngafalin 5 surat pendek minimal terdiri dari 10 ayat trus buat 10 buah judul puisi. Kapok dech! 

selama duduk di bangku SMP Konsentrasiq lebih banyak berkiprah di Hizbul Wathannya, karena di IRM yg keluar selalu ketua dan sekretarisnya. aku pernah ikut Ramadhan Camp angkatan ke-2 di Pare-Kediri sejak dibangunkannya HW dari tidurnya yang panjang. tau ga' kalo sebenarnya tu untuk Penghela (Pandu tingkat SMA) sementara aq masih SMP, ya udah aq di tulis sebagai siswa SMK M 3 Ambulu walo wajahnya super culun.

Lulus dari SMP Muhammadiyah 15 Ambulu sebenarnya aq ingin melanjutkan study di Muallimat Yogyakarta atau di SMA Muhammadiyah 3 Jember, namun oleh orang tua ga' boleh alasannya...masih kecil, hiks! Sebel banget waktu itu. Akhirnya aq disuruh daftar di SMA Negeri 1 Ambulu dengan sangat terpaksa daripada ga' sekolah. di Semester awal aku g' menemukan kenyamanan bahkan aku selalu memaksa ortu supaya bisa pindah sekolah Muhammadiyah (hehehe... waktu itu qa obsesi banget ma namanya Kader Muhammadiyah) Komitmenq satu, harus tetep aktif sebagai kader Muda Muhammadiyah yg progressif! Back to IRM, langsung ikutan MUSYCAB IRM Ambulu, eh... ternyata dapat suara tebanyak. but, waktu itu aq masih takut2 cz periode lalu q hanya jadi personel 'magang' pasca resuffle, pasnya di wakil bendahara. Akhirnya 3 suara terbanyak sepakat Hendro HP. yang da diposisi ke-2 jadi Ketumnya dan Aq Sekumnya. Disinilah aku mulai semakin berkomitmen kibarkan bendera IRM dimanapun berada! tentunya aq muali mengenal arti sahabat perjuangan, Aq, Hendro dan Pras (Kabid KPSDM), kemana-mana selalu bareng padahal kami berbeda sekolah (Hendro usianya 2 tahun di atasq sekolah di SMA BIMA Ambulu, Prasetyo jg sama namun sekolah di SMK Muhammadiyah 3 Ambulu, dan Aq di SMA Negeri 1 Ambulu) ya Qt 3 serangkai yang selalu bersama, tertawa bersama, dan bersama merekalah aq bisa marah-marah dan menangis di rumah IRMq.

Perjuangan ekstra, dari ranting2 di cabangku yang mulai gulung tikar bagaimana bisa bangkit lagi. perjuangan ini tak kalah menarik karena ada personel baru yg all-out Fenty (Bendum, kawanq di SMA Negeri 1 Ambulu) dan Hari (Kabid SDI, adik Kelasq). tim ini mampu mengaktifkan kembali hingga kami mampu solid dengan 11 ranting : SMP M 15 Ambulu, SMK M 3 Ambulu, Karanganyar, Sumberan, Ambulu Kota, Krajan, Andongsari, Tegalsari, Bedengan, Sabrang, dan Sumberejo serta beberapa komunitas : Komunitas Belajar di SMA Negeri 1 Ambulu; FIAD (Forum Ilmu Agama dan Dakwah), ni Komunitas Lafdziah; serta Komunitas Seni Remaja (Teater dan Musik).
Waktu kelas 2 SMA inilah aq mengikuti Taruna Melati 2 bersama Hendro, Pras, dan Hari. Pastinya spirit qt semakin bertambah, untuk menjadikan IRM Ambulu Cabang Terbaik.

Aq jg punya rumah kedua di ortom Muhammadiyah setelah vakum jadi pembina HW SMP M 15 Ambulu. Ya, melanjutkan karier di Tapak Suci, walau pun kurang bersinar minimal KEJURDA pernah q samperin dapat medali perunggu. selanjutnya ga' bisa berlanjut di gelanggang gara-gara selalu faktor berat badan yang ga' mencapai berat minimal.

di awal Kelas 3 SMA q lanjutkan perkaderanq di tahap berikutnya TM 3 di Surabaya tempatnya. inilah awal aq pergi sendiri keluar kota, de javu! akhirnya kelas 3 SMAq penuh dg absen2 kehadiran, biasalah orang kalo lg kasmaran ma namanya IRM. Luar Biasa! Allah akan menolong orang yang menolong agamaNya, q bs mengejar pelajaran, dan parahnya kalo absen dari aktifitasq ini malah gak nyambung-nyambung.

Pertengahan kelas 3 SMA, MUSYDA IRM ke XV di gelar dan aq masuk di Tim Formatur dapat kepercayaan jadi sekbidnya Hendro lg, KPSDM (wah.. qt bener2 soulmate). Lulus SMA lulus jg amanah di PC IRM Ambulu, sementara di PD IRM Jember di resuffle jadi Kabid KPSDM sementara Hendro jadi Kabid Organisasi. Awal kuliah ini, aq ditawari oleh Ketum PW IRM Jatim (Fashlil Fuad) buat ikutan Taruna Melati Utama yg diadakan oleh PP IRM di Bandung, senengnya... kebetulan banget aq jg pengen tau Bandung seperti apa.

Pasca KONPIDA yg berubah jadi Pleno diperluas PW IRM JATIM, aku ditarik jadi Anggota KPSDM PW IRM. Mulailah semua orang panggil aq KPSDM Bangets.....! padahal ngga' banget sich.

Waktu yang terus berganti, bikin aku cinta mati dengan Ikatan ini. Alhamdulillah makin cinta jg dg kelurga besar Muhammadiyah sehingga membawa perubahan besar buatku, sebuah tuntutan untuk jadi Uswah. Pasca Musywil bergantinya Ketum Faslil Fuad ke Dian Barkah, aku mendapat amanah jadi Kabid ASKO. Ternyata hasil MUSYDA XVI IRM Jember memberikan keputusan bahwa aku adalah Ketua Umum PD IRM Jember, so... PW q lepas namun teman2 PW pada ga' rela ya udah gabung aja jadi angbid PIP. trus pasca KONPIDA pindah ke H&A, bukannya transmigrasi yang ga' putus2 aku aku bilang sih kalo Anggota PW IRM JATIM. Belum ada 6 bulan perjalanan aq pergi dari PW IRM JATIM. karena aku dapat pelajaran baru yg luar biasa! So, Konsentrasi di PD IRM Jember sampai penghujung MUSYDA XVII.

So, apa yang ku pikirkan di IRM sampai detik ini? IRM sangat berjasa membentuk karakterku, berbagi dengan semua orang, belajar memahami perbedaan, ikhlas pada kekalahan, pengorbanan, tentunya kebijaksanaan fikir-dzikir-ikhtiar.

Namun ada dimensi lain, saat idealisme telah terpatri dalam diri ternyata arogansi ke'Aku'an muncul juga dalam tak kesepahaman. Bukan lagi Remaja Muslim berakhlaq Mulia serta Berilmu, malah jadi remaja Kritis-Minded! salah siapa???

Posting Komentar

4 Komentar

  1. lanjutkan perjuanganmu dik! Kami terus berada dibelakangmu. Yg selalu memperhatikan sepak terjangmu. Fastabiqul khairat!

    BalasHapus
  2. @ Maschan : Jazakallah...
    @ ? : Yups!

    BalasHapus
  3. nice story mbak danik :D kirain aku doang yang awalnya kader"tomboy dan petakilan" eh ternyata mbak'nya juga .. hehehe :)

    BalasHapus