![]() |
| Sumber Foto. Pinterest Dibbbel |
Aku danik, suka memproduksi sesuatu (barang atau jasa) dan berdagang. Dunia bisnis memang hobiku sejak kecil. Coba ku ingat waktu duduk di bangku TK aku sudah punya lapak kecil di sudut musholah rumahku, isinya berjualan snack dan aneka mainan. Awalnya aku punya modal Rp. 350,- lalu belanja balon pasta satu pack yang di dalamnya juga berhadiah “jika beruntung”, mulai pistol-pistolan, bongkar pasang, gasing, dll. Alhamdulilah balon pasta itu habis terjual, aku dapat uang Rp. 500,- jadi untung Rp. 150,-. Tiap barang jualanku habis aku langsung belanja lagi dengan mengayuh sepda BMX kecilku, terakumulasi sampai lapakku lumayan besar, berbagai macam mainan dan snack anak-anak ku jual. Hmm... waktu itu aku sudah bisa beli alat tulis dan mainan sendiri, namun di tengah perjalanan memang bisnis tidak selamanya mulus. Banyak anak-anak nakal yang suka mencuri barang jualanku, ditambah adikku yang juga suka makan snack diam-diam. Alhasil, kurang dari 2 bulan lapakku gulung tikar. hahaha...
Duduk di bangku SD
ganti jualan baju-bajuan, mulai dari yang baru 1 paket gitu, aku juga
menyediakan “baju” bekas pakai tapi masih bagus. Waktu itu 1 paket harganya
mulai dari Rp. 50,- s/d Rp. 150,- aku hanya jual yang seharga Rp. 150,- karena
kualitas gambar dan kertasnya bagus. 1 paket isinya ada 2 orang boneka dan
sekitar 6-8 potong baju, serta ada beberapa aksesoris. Untuk retail baju bekas
ku hargai Rp. 10,-/baju atau Rp. 100,-/lusin, semuanya dari koleksiku sendiri
(cuci gudang.com hahay...).
Selain baju-bajuan aku juga jual kertas surat + amplopnya dan kertas binder dengan berbagai macam motiv yang lucu dan unik. Bahkan untuk hunting barang bagus dan unik, aku berani keliling di tiap toko buku bahkan transaksi dengan anak-anak sekolah lain, dulu seringnya dengan anak-anak di SDK Yos Sudarso (mereka kan rata-rata anak-anak Thionghoa dan suka keluar kota). Namun semua itu gak bertahan lama karena tergantung musim dan semua itu jadi gak berharga klo dah gak musimnya. Catet! klo berbisnis riview pasar dulu ya...
Selain baju-bajuan aku juga jual kertas surat + amplopnya dan kertas binder dengan berbagai macam motiv yang lucu dan unik. Bahkan untuk hunting barang bagus dan unik, aku berani keliling di tiap toko buku bahkan transaksi dengan anak-anak sekolah lain, dulu seringnya dengan anak-anak di SDK Yos Sudarso (mereka kan rata-rata anak-anak Thionghoa dan suka keluar kota). Namun semua itu gak bertahan lama karena tergantung musim dan semua itu jadi gak berharga klo dah gak musimnya. Catet! klo berbisnis riview pasar dulu ya...
Duduk di bangku SMP
sudah tidak sempat berdagang lagi (kayaknya sibuk banget waktu itu, tapi lupa
sibuk apa ya??? Haha...) tapi lumayan produktif, bikin desain
rumah masa depan, desain baju, gambar – gambar kartun, bikin tas, nulis puisi dan cerpen, semua untuk konsumsi pribadi saja sih. Masa SMP, masa – masa
miskin tak berpenghasilan haha... Cuma malakin teman sana – sini (dulu jadi preman
gara – gara ada sepupu laki – laki ku yang hobi malakin jadi asisten preman dah...
hohoho...).
Sanggar Seni Rupa Panji
Laras (PARAS) ekskul saat SMANA, di sini aku dapat ilmu baru tenang seni rupa mulai
dari teknik menggambar dan desain, melukis, memahat, sampe bikin sampah
menjadi karya seni yang berharga. Apalagi saat di daulat menjadi ketua ekskul, huft!
Harus kerja keras! belajar... berkarya... berkarya... berkarya... Walaupun sangat
menyenangkan sekali menghasilkan karya – karya seni ternyata banyak masyarakat
umum yang kurang bisa menikmatinya. Hanya kalangan – kalangan tertentu saja
yang bisa menjadi penikmat seni. Beberapa kali buat pameran seni rupa dan ikut serta pameran
di luar, ternyata apresiasi untuk karya seni dari masyarakat masih rendah. Jadi
coba diarahkan untuk mengikuti kompetisi – kompetisi lokal maupun nasional.
Aku pernah ikutan lomba desain kartu ucapan Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru yang diadakan oleh Sampoerna Foundation. Namun begitu kecewanya, event itu dibatalkan dengan alasan peserta di bawah target (huh! Jangan – jangan hanya aku dan kawan – kawanku saja...), sebagai permohonan maaf panitia kami mengirimkan kaos dan ucapan terimakasih telah berpartisipasi.
Aku pernah ikutan lomba desain kartu ucapan Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru yang diadakan oleh Sampoerna Foundation. Namun begitu kecewanya, event itu dibatalkan dengan alasan peserta di bawah target (huh! Jangan – jangan hanya aku dan kawan – kawanku saja...), sebagai permohonan maaf panitia kami mengirimkan kaos dan ucapan terimakasih telah berpartisipasi.
Waktu SMA benar –
benar lagi sibuk – sibuknya jadi aktifis sekolah dan luar sekolah. Di hitung
– hitung koq gak cukup ya budget yg dianggarkan tiap bulan. Hmm... harus cari
tambahan penghasilan, kebetulan waktu naek kelas 2 SMA Alhamdulillah aku dah hijrah berjilbab dan teman – teman banyak
yang suka tanya dengan gaya fashion hijab yg ku pakai. Peluang bisnis nih! Ckckck... awalnya coba jualan
manset tangan, habis. Trus tambah ke kaos kaki, lalu jilbab, aksesoris...
Syukurlah banyak yang beli... laris... laris... tapi
waktu itu gak berani jualan baju cz harganya kan mahal, gak kuat modal :p
Awal – awal masuk
kuliah S1, waktu benar – benar tersita di kegiatan intra dan ekstra
kampus. Produktifitas karya menurun, mungkin hanya sekedar nulis – nulis essay dan artikel saja. Bisnis sudah tidak bisa jalan lagi, bahkan waktu membaca
pun habis tersita. Namun di semester 6 ada motivasi kembali lagi, coba buka –
buka file desainku yang menumpuk tidak rapi. Coba ku rapikan, hmm... sepertinya menarik nih desainku dimodifikasi ulang, dijahit
ku pakai sendiri. Wow! ternyata banyak yang suka hehe... peluang...
peluang... dan Alhamdulillah walaupun
prinsip kerjanya suka – suka saja masih bertahan hingga saat ini. Apalagi hobi
hunting barang – brang unik yang sesuai dengan karakterku.
Selain itu aku juga
ditawari oleh seorang kawan bisnis kosmetik dan pembalut herbal, akhirnya
gabung juga cz produknya emang enak dipakai dan tentunya dijual hasilnya
lumayan. Fashion dan aksesoris selain aku produksi sendiri, selain itu aku juga
pasarin produk – produk teman, lumayan lah barang bisa dibawa dulu
jika laku baru di bayar. Hal ini juga sama dengan metode pemasaranku yang aku titipkan
ke teman – teman.
Berbisnis walaupun
sangat menarik dan asyik tidak selamanya manis. Pernah suatu hari pas mau ikut
bazar di Sidoarjo, barang hilang 2 kardus di bis. Padahal ini barang pas yang
punya temenku semua, nominal untuk pebisnis pemula lumayan tinggi, sekitar
diatas 3jt-an. Otomatis harus balikin, konpensasi dengan kerja lebih keras
lagi. Ada lagi orang yang bawa barangku, tapi gak balik – balik dideteksi juga
hilang. Ada yang order barang, barang dah dikirim eh gak bayar malah kabur. Mau bayar
transaksi barang eh duitnya ngikut
kena rampok. Belum lagi barang – barang yang tiba – tiba hilang ga terdeteksi
entah kemana. Tiba-tiba ada kebutuhan gak disangka – sangka, biaya perawatan
sakit, kuliah, dll. Hmm... pengalaman
memilukan stok menyusut dengan segunung kerugian hutang, ditambah kepercayaan
orang – orang lain yang mungkin berkurang. Kini berpikir gimana bisa bangkit dan
terus bangkit. Karena memang disana seninya berbisnis.
Aku masih punya
mimpi dengan brand-ku sendiri, Rumah Tsaqof. Yang bergerak pada usaha utama
produksi fashion dan ditribution store, selain itu sambil gerak ngembangin hobi yang melingkupi
beberapa kawan – kawan yang sekarakter ngumpul di QEP wedding organizer. Semua
masih muda sekali, management yang masih acak-acakan karena habis oleng, modal
gak ada sampai minus – minus... haha, tapi tidak ada yang berakhir begitu saja.
Semangat masih berkobar! Terus berkarya dan berkarya memanfaatkan peluang itu
saja. Suatu saat akan sukses dan besar. Aamiin ^_^
Jakarta, 9 Desember
2011

8 Komentar
Sukses terus buat usaha dagangnya Brow :D
BalasHapusAmin :D
HapusSuka sama reviewnya
BalasHapusterimakasih kawan :)
Hapusselain berpotensi bisnis hemmmm.... berbakat nulis juga rupanya , terus berkarya n salam sukses!!
BalasHapus.jadd smile.
terimakasih mas jadid ^_^
Hapuskeren .. nggak sengaja "nemu" blog'nya mbak danik .. isinya keren2 :D
BalasHapusterimakasih amalia :)
Hapus